Jumat, 04 November 2011

SELAMAT DAN SEMOGA SUKSES

Hari Minggu kemarin, 30 Oktober 2011, telah terpilih dewan racana Universitas Sriwijaya masa bakti 2011-2012 dalam Musyawarah Racana yang dilaksanakan Jumat hingga Minggu kemarin (28 hingga 30 Oktober 2011)

Melalui pemilihan yang cukup alot dan memakan waktu yang sangat lama bahkan hingga menghabiskan energi para peserta MUSRA, telah terpilih Kak Ases Robetya sebagai Ketua Dewan Racana Sultan Mahmud Badaruddin II dan Kak Ika Hafsari sebagai Ketua Dewan Racana Puteri Rambut Selako. Dengan susunan sebagai berikut:


Sultan Mahmud Badaruddin II:
Ketua: Kak Ases Robetya (Sosiologi 2008)
Sekretaris : Kak M. Arif Rahman (Penjaskes 2009)
Bendahara: Kak Evan Pranata (Hukum 2009)
Pemangku Adat: Kak Joko (BDA 2007)

Puteri Rambut Selako
Ketua: Kak Ika Hapsari (Ekonomi Manajemen 2009)
Sekretaris : Kak Nurleni Septika (PGSD 2010)
Bendahara : Kak Ponirah (PEA 2009)
Pemangku Adat : Kak Dela Heraini (Peternakan 2007)

Kepada mereka kami ucapkan selamat dan semoga sukses membawa racana tercinta harum di dunia kepramukaan Indonesia.

Sabtu, 23 April 2011

Mengapa Berteriak ?? Hati Tak Berjarak

ini merupakan copast dari Mang Oemar. sengaja di ambil guna mengingatkan kita semua. semoga bermanfaat...

Pada suatu pagi yang hening, sang guru bertanyakan kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?” Seorang murid setelah berfikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab: “Kerana saat seperti itu ia telah hilang sabar, kerana itu ia lalu berteriak.”

Tapi…” Sang guru balik bertanya, ” Lawan bicaranya itu tidak berada jauh dari situ, hanya disisinya sahaja. Mengapa harus berteriak? Adakah ia tidak dapat berbicara baik-baik?” Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang pada perkiraan mereka adalah ‘logic’. Namun tiada satu pun jawaban yang benar-benar dapat memuaskan hati.

Sang guru lalu berkata: “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak kedua-dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak.

Namun anehnya, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara kedua-duanya pun menjadi lebih jauh lagi. Kerana itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.” Sang guru menjelaskan dengan lebih lanjut, “Sebaliknya, apa yang akan terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka bukan hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara sekalipun, suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa pun, kedua-duanya masih berupaya untuk saling mendengarkannya dengan begitu jelas sekali. Mengapa pula demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.

Mereka nampak berfikir dengan serius sekali namun tidak seorang pun yang berani bangkit untuk memberikan jawapan. Akhirnya sang Guru memberikan jawaban, “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tidak berjarak. Pada akhirnya sepatah kata pun tidak perlu mereka ucapkan. Satu pandangan mata sahaja sudahlah cukup untuk membuatkan mereka memahami apa yang ingin disampaikan”..